Sekalipun bukan satu-satunya faktor penentu, tetapi penelitian itu diperlukan untuk pembangunan dalam konteks apapun. Sebagai contoh, untuk pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan perlu adanya dukungan data yang kongkrit dan akurat. Sebab tanpa data kebijakan maupun keputusan yang dibuat bisa melencen dari tujuan dan sasaran yang diharapkan.
Beranjak dari argumen itu, saya melihat ada kesempatan yang besar untuk memulai adanya penelitian dalam konteks pembangunan kepariwisataan di Sabang. Dalam satu dekade terakhir, penelitian di sektor pariwisata hanya pernah dilakukan oleh Aceh Institute pada tahun 2008. Setelah itu, nyaris tak ada lagi terdengar adanya penelitian.
Kegiatan penelitian di Sabang, bukan hanya di sektor wisata, tak ubahnya lembah yang belum dijamah tangan-tangan kreatif manusia. Saya meyakini Penelitian (research) adalah pintu masuk untuk menghasilkan temuan-temuan yang memberikan kontribusi besar untuk pengembangan pariwisata di Sabang.
Hal ini telah dibuktikan di banyak daerah, katakanlah Bali, kita bisa menemukan adanya hasil-hasil penelitian yang digarap para peneliti di Universitas Udayana. Begitupula dengan Malaysia, pada awal pengembangan sektor pariwisata di daerah itu, penelitian justru digalakkan untuk menjawab berbagai persoalan mendasar dan terapan. Mari buka cakrwala pengembangan pariwisata Sabang, menyelaminya lebih mendalam dengan melakukan penelitian. (Ferdi Nazirun Sijabat)
No comments:
Post a Comment